Penerapan Warna PU
Jika berbicara tentang produk kimia, sering kali orang merasa warna abu-abu, iritasi, dan polusi. Tentu saja, fungsi produk kimia adalah elemen pertama; namun setelah memenuhi persyaratan fungsional, kami juga dapat menambahkan warna cemerlang pada produk kimia agar terlihat enak dipandang. Hari ini saya akan memperkenalkan berbagai pewarna yang digunakan dalam produk poliuretan.
Berdasarkan komposisi kimianya, pewarna yang digunakan pada poliuretan meliputi pewarna anorganik dan pewarna organik. Masing-masing dapat dibagi menjadi dua jenis: pigmen dan pewarna. Secara umum, metode pewarnaan pigmen dan pewarna berbeda. Pewarna dapat menembus bagian dalam benda untuk diwarnai, seperti bagian dalam serat; sedangkan pigmen hanya dapat bekerja pada permukaan benda. Pigmen dan pewarna mempunyai warna yang bermacam-macam.
Menurut produk poliuretan, produk poliuretan yang berbeda menggunakan jumlah pewarna dan warna yang berbeda. Diantaranya, pewarna dalam jumlah besar digunakan pada kulit sintetis, yang merupakan kategori dengan jumlah pewarna terbesar pada produk poliuretan.
Busa lembut poliuretan digunakan pada perabot rumah tangga, bahan bantalan dan bidang lainnya. Selain mewarnai busa lunak, juga dapat membedakan kepadatan, jenis tahan api, dan tingkat kualitas busa lunak. Sangat nyaman digunakan dan juga kondusif untuk standardisasi produk.
Ada tiga jenis elastomer poliuretan: termoplastik (TPU), tipe pencampuran (MPU), dan tipe pengecoran (CPU). Diantaranya, pewarna banyak digunakan di TPU, sedangkan MPU dan CPU jarang digunakan. Roda TPU umum, gasket, penutup kawat dan kabel tersedia dalam berbagai warna.
Keluaran busa poliuretan kaku sangat besar, namun busa kaku terutama digunakan di bidang pelestarian panas dan digunakan di rongga bagian dalam produk, sehingga proporsi pewarna yang digunakan dalam busa kaku sangat rendah.
Menurut fungsinya yang berbeda, pelapis poliuretan meliputi primer, lapisan atas, dan pernis. Primer dan topcoat tidak membutuhkan warna, sedangkan topcoat membutuhkan warna yang penuh warna dan warna-warni. Sejalan dengan itu, pewarna yang digunakan pada lapisan atas juga sangat melimpah, termasuk berbagai sistem seperti pewarna anorganik dan pewarna organik.
Dengan pewarna dasar, warna lain dapat diperoleh dengan mencampurkan pewarna dasar. Di antara pewarna warna-warni, masyarakat terus meneliti dan mengembangkan produk baru. Pewarna baru ini akan lebih efisien, lebih murah, lebih sehat, dan lebih ramah lingkungan.